Sejarah @ Dalam Dunia Internet
Di awal tahun 1970, Ray bersama timnya bekerja membangun ARPANET untuk menggabungkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat dengan para peneliti. Untuk memudahkan pengiriman pesan antara programmer dan peneliti, Ray membuat suatu sistem untuk mengirim dan menerima pesan.
Saat mengirim pesan, Ray merasa perlu memisahkan nama dan lokasi penerima. Ia pun mencari lambang yang tepat. Tanpa pikir panjang, ia cuma butuh waktu 3-4 menit, pilihan jatuh pada tanda @. Akhirnya, terciptalah format e-mail yang dipakai hingga sekarang.
Dibaca apa lambang itu? Lumrah lambang itu dibaca at, yang dalam bahasa Indonesia berarti di. Kadang pula kita mendengar istilah "a keong" untuk membaca @. Dalam bahasa lain, bahasa Belanda misalnya, @ disebut "apestaart" yang artinya ekor kera. Dalam bahasa Yunani, lambang itu disebut "papaki", alias bebek kecil. Memang banyak sebutan untuk si keong ini.
Saat mengirim pesan, Ray merasa perlu memisahkan nama dan lokasi penerima. Ia pun mencari lambang yang tepat. Tanpa pikir panjang, ia cuma butuh waktu 3-4 menit, pilihan jatuh pada tanda @. Akhirnya, terciptalah format e-mail yang dipakai hingga sekarang.
Dibaca apa lambang itu? Lumrah lambang itu dibaca at, yang dalam bahasa Indonesia berarti di. Kadang pula kita mendengar istilah "a keong" untuk membaca @. Dalam bahasa lain, bahasa Belanda misalnya, @ disebut "apestaart" yang artinya ekor kera. Dalam bahasa Yunani, lambang itu disebut "papaki", alias bebek kecil. Memang banyak sebutan untuk si keong ini.
Post a Comment